Search This Blog
Sebab hati akan terus bergerak sebagaimana rasa menempanya
Featured
- Get link
- X
- Other Apps
Tanpa Judul - Ketujuh | Sajak Sederhana-Sebuah Catatan
Tanpa Judul
- Ketujuh
Tulisan dari, Ruai.
Ada bintang yang semakin kugapai semakin enggan untuk kurengkuh. Hati yang mudah insecure karena merasa belum pantas untuk seseorang, banyak berfikir untuk berkata ‘tidak’ tetapi hati tetaplah hati yang selalu memihak perasaan. Kadang yang aku ekspektasikan tidak selalu berpihak pada takdir yang sudah digariskan. Tidak adil? Memang. Tetapi jika tidak begitu kehidupan rasanya hampa. Banyak ruang-ruang yang tercipta hanya untuk permainan yang semesta ciptakan. Lucu bukan? Rahasia semesta itu lebih mengejutkan.
Mencintai itu bukan hanya memberi rasa, tetapi memberi suatu pengorbanan yang nyata. Mencintaimu dalam doa, terdiam dan hanya bisa menerka. Tapi pastinya yang aku tahu, perbuatan baik akan tetap terbalaskan dengan perbuatan baik pula, jika kamu yakin akan hal itu kamu tidak akan ragu untuk ujungnya.
Setiap manusia butuh hidup untuk bahagia tanpa beban dan rasa sakit. Hidup seakan menjadi realistis. Tergantung, seperti apa manusianya. Termasuk aku. Setelah mengenal kamu, aku lebih menjadi manusia yang banyak bersyukur. Kamu ajaib, itu yang selalu aku bayangkan. Aku suka menulis, karena mudah lupa. Dengan adanya media menulis aku jadi sering mengingat kamu. Sampai umurku habis, biarkan manusia lain yang membaca ini. Dengan senang hati, walaupun mereka tidak tahu kamu siapa, yang terpenting mereka tahu, bahwa ada kamu dibalik kisah hidup yang teramat berat yang sedang aku jalani.
7 tahun aku suka menulis, dan baru kali ini aku menuliskan seseorang yang belum setahun aku kenal dan belum pernah aku temui. Yang matanya belum pernah kutatap yang entah berwarna apa dan tangannya yang belum aku sentuh sama sekali. Aku hanya sering mendengar suara kamu, suara yang jauh, entah berapa kilometer dari tempatku menahan setiap rasa. Susah untuk dijabarkan, karena kamu nampak seperti bayang yang hanya menjadi halusinasi setiap tengah malam.
Mengecewakan, seperti malu dengan diri sendiri. Dan jika kamu membaca ini, pasti rasanya menyebalkan, bukannya senang. Iya bukan?
Tulisan yang aku persembahkan untuk kamu yang terjauh, selamat bertemu di sisi ruang yang akan membawa kita dalam derap tawa yang entah kapan. Tuhan menyiapkan waktu dan tempat pada hari yang indah. Nanti, ketika kita sudah layak mendapatkan ruang tersebut. Untuk kata terakhir, terima kasih untuk kesekian kalinya. Dari aku, RUAI.
Comments
Popular Posts
- Get link
- X
- Other Apps
Terima kasih untuk ruang ceritanya kak hendryy
ReplyDeleteSama-sama kak, jangan bosan buat berbagi cerita...
Delete